Guru Besar Asuransi Kesehatan dan Jaminan Sosial FKM Universitas
Indonesia, Hasbullah Tabrani, mengatakan, baru separuh dari populasi
masyarakat Indonesia yang memiliki jaminan kesehatan secara lengkap.
Sebagian besar yang memilikinya adalah justru masyarakat miskin.
"Kalau
yang punya jaminan lengkap, komprehensif, artinya semua penyakit
tercover ya separuhnya saja (50 persen dari jumlah penduduk Indonesia),"
sebut Hasbullah kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu ( 22/2/2012 )
Sementara
itu, kata dia, sebanyak 10 persen penduduk Indonesia yang sekarang ini
ada di sekitar 240 juta orang memiliki jaminan kesehatan secara
tidak penuh. Jika berdasarkan angka, paling banyak ada 20 juta penduduk
Indonesia yang punya produk dengan kondisi tersebut. "Sepotong-sepotong
gak penuh. Misal ada limit batasan dari produk, sekian juta nggak
ditanggung atau nggak dijamin," tambah dia.
Paling banyak dari
masyarakat yang sudah punya jaminan kesehatan adalah masyarakat miskin.
Mengingat mereka punya Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang
disediakan pemerintah.
Sisanya sekitar 40 persen justru
masyarakat kelas menengah ke atas tidak punya jaminan kesehatan.
Hasbullah mengatakan, masyarakat ini sebenarnya tidak miskin atau cukup
mampu membeli produk asuransi, tetapi seleranya tinggi. "Yang bikin
berat memang kelas menengah ke atas karena selera lebih tinggi, misal
nggak mau dirawat di rumah sakit kelas 3," sebutnya.
Memang,
menurut dia, kecenderungan di dunia bahwa masyarakat masih apatis dan
tidak sadar akan pentingnya asuransi. Oleh karena itu, masyarakat wajib
untuk didekati dan diberitahu hal itu. "Hanya 20 persen penduduk yang
sadar akan asuransi," pungkasnya.
Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar