Bicara keuangan, utang menjadi faktor penghambat utama dari semua rencana finansial
yang Anda persiapkan, termasuk rencana masa pensiun. Menurut perencana keuangan
Jeff Rose, utang menghancurkan rencana pensiun Anda
dengan tiga cara:
Jangan harap bisa
merencanakan pensiun apalagi pensiun dini jika Anda masih terlilit utang.
Artinya, jika masih banyak utang yang harus Anda bayarkan, bagaimana mau
pensiun? Yang ada, Anda harus merevisi kembali rencana pensiun.
Untuk membayar utang butuh penghasilan rutin, artinya
Anda masih harus bekerja. Semakin besar utang, Anda bahkan harus bekerja di usia
saat Anda semestinya sudah pensiun.
Jika tak ingin menunda pensiun, segera kelola utang
Anda. Buat perencanaan matang untuk membayar semua utang Anda, tanpa harus menunda
rencana pensiun. Semakin sedikit jumlah utang yang harus dibayarkan, semakin cepat
Anda bisa pensiun.
Sebaliknya, semakin lama menunda pensiun (karena
masih banyak utang belum terbayar), semakin besar kemungkinan kesehatan menurun
dan semakin sedikit waktu yang bisa Anda gunakan menikmati masa pensiun.
2. Utang
membatasi pilihan pensiun.
Hal
apa yang ingin Anda lakukan di masa pensiun, setelah bekerja keras sekian tahun
dengan apa pun profesi Anda? Utang membuat semua impian masa pensiun buyar, atau
setidaknya pilihannya semakin sempit. Tanpa berutang, Anda memiliki lebih banyak
pilihan menikmati masa pensiun karena kesediaan dana yang Anda punya.
Ketika Anda punya utang cicilan mobil, kartu kredit, atau
apa pun yang Anda dapatkan dengan berutang, Anda berkewajiban membayarnya. Padahal,
uang untuk membayar utang ini bisa Anda gunakan untuk mewujudkan berbagai impian
Anda di masa mendatang, entah travelling
atau melakukan perjalanan ibadah misalnya.
Utang membuat pilihan finansial Anda terbatas.
Anda tidak bisa hidup sesuai keinginan, membatasi atau bahkan tak bisa travel sesuka hari, bahkan kesulitan menjalani
hobi. Pasalnya, uang yang Anda hasilkan dari bekerja pindah ke "kantong orang
lain" yang memberikan Anda utang, ditambah lagi Anda harus membayar bunga utang.
Karenanya pastikan utang Anda sudah lunas menjelang
masa pensiun, agar masih ada dana yang bisa Anda gunakan untuk menikmati hasil kerja
keras Anda di waktu yang sudah Anda rencanakan nanti. Selain juga kurangi utang
dan jangan pernah menambahnya lagi, perhitungkan batas waktu pelunasan agar lebih
leluasa memilih kegiatan di masa pensiun nanti.
3. Utang
membuat Anda tak menikmati pensiun.
Utang jelas membebani pikiran. Jika
Anda tak segera merencanakan pengelolaan utang dan pelunasannya, hanya beban
pikiran yang tersisa dan menghantui selama masa pensiun. Anda punya uang namun
masih harus berkewajiban membayar semua utang.
Jika Anda memutuskan pensiun sebelum melunasi utang, Anda
pun akan merasa terjebak dan cemas dengan masa depan. Persoalan semacam ini bisa
memicu kecemasan dan gangguan kesehatan. Kesehatan menurun sama dengan peningkatan
biaya. Kondisi keuangan pun lebih parah jadinya.
Jika semua hal ini terjadi, dampaknya semakin luas
termasuk mengganggu hubungan berpasangan. Masa pensiun yang semestinya menyenangkan,
menikmati waktu luang dengan sehat dan bahagia bersama pasangan, dengan kondisi
keuangan stabil dan terkontrol, tak didapat karena banyak utang yang terkumpul selama
Anda masih bekerja dan produktif.
Sumber:
Yahoo! Finance disadur dari www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar